Bersama Lintas Sektor, BBPOM Di Manado Review Dampak Resistensi Mikroba Akibat Dari Penggunaan Antibiotik Yang Tidak Tepat Di Sulawesi Utara
Kamis 25 Mei 2021, Balai Besar POM di Manado menyelenggarakan diskusi dengan berbagai lintas sector di bidang kesehatan terutama yang terlibat dalam penggunaan antibiotic untuk membahas dampak resistensi antimikroba yang disebabkan penggunaan antibiotic yang tidak tepat. Kegiatan diselenggarakan secara luring di hotel Luwansa manado yang tentunya telah dilengkapi protocol kesehatan yang ketat, diantaranya setiap peserta dan panitia yang yang terlibat dalam acara ini dilakukan pemeriksaan swab antigen untuk memastikan seluruh peserta tidak sedang terpapar virus covid-19.
Hadir dalam kegiatan tersebut dokter Julydharma, Sp.MK sebagai penanggung jawab laboratorium Mikrobilogi Rumah Sakit Kandouw, Suzana E Damopoli, SKM, M.Kes sebagai Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kota Manado, serta Apt. Gerald Rundengan, S.Si., M.Ph sebagai Wakil Ketua PD Ikatan Apoteker Indonesia wilayah Sulawesi Utara. Mereka bertiga dalam kesempatan tersebut memaparkan dampak dan bahaya resistensi antibiotic akibat penggunaan antibiotic yang tidak tepat.
Kegiatan Diskusi tersebut dibuka oleh Agung Kurniawan, ST sebagai Plt. Kepala Balai Besar POM di Manado. Dalam pembukaan kegiatan tersebut, Agung menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan tersebut. “Kegiatan Diskusi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada kita semua terutama para apoteker pananggung jawab terkait perkembangan terkini dampak penggunaan antibiotic yang tidak tepat yang menyebabkan resistensi mikroba” papar Agung
“Bagaimana perkembangan terkini resistensi antibiotic sendiri akan dijelaskan dalam forum ini oleh dokter Julydharma, Sp. MK yang akan menjelaskan fakta-fakta terkini seberapa banyak antibiotic yang sudah tidak mempan untuk membunuh mikroba penyebab penyakit” Tambah Agung.
“Kegiatan ini sebagai langkah awal kita untuk menentukan bagaimana nanti kedepannya kita agar antibiotic digunakan secara tepat sehingga kita dapat memperkecil bahaya resistensi antibiotic” Jelas Agung.
Dokter Julydharma, menyampaikan dari data yang kami miliki di Rumah Sakit Kandouw saat ini, terkait dari hasil resistensi antibiotic terhadap pasien yang dirawat datanya sudah pada taraf mengkhawatirkan. Karena beberapa antibiotic yang sering digunakan ternyata sudah resisten terhadap beberapa mikroba
“Dampak dari resistensi antibiotic yaitu akan menyebabkan turunnya kualitas pelayanan kesehatan, memperlama masa perawatan, meningkatkan angka kematian dan kesakitan pasien sehingga jelas akan meningkatkan biaya perawatan serta semakin tingginya angka kematian pasien.”Jelas Julydharma
“Fenomena Resistensi Antibiotik dapat dicegah dengan penggunaan antibiotic secara bijak baik yang digunakan untuk pengobatan manusia dan hewan terutama penanganan peternakan serta mencegah pembuangan limbah yang masih mengandung Antibiotik.” Saran Julydharma
Kegiatan tersebut ditutup oleh Agung dengan menjelaskan bahwa forum diskusi ini sebagai awal bagi kita untuk mencegah semakin luasnya resistensi mikroba akibat penggunaan antibiotic yang tidak tepat.
Tinggalkan Balasan