Kenali Obat dan Makanan Aman, BBPOM di Manado Bersama Ibu Felly Runtuwene, SE, Edukasi Masyarakat Desa
25 Februari 2021, Balai Besar POM di Manado bersama Ketua Komisi IX Felly Estelita Runtuwene, SE mengadakan sosialisasi di Desa Pineleng I, Kabupaten Minahasa. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka edukasi kepada masyarakat terkait fungsi Komisi IX DPR RI yang mengawasi aspek Kesehatan termasuk Tugas Badan POM sebagai salah satu mitra kerjanya.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Agung Kurniawan, ST sebagai Plh. Kepala Balai Besar POM di Manado. Dalam kesempatan tersebut, Agung menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan peran BBPOM di Manado yang merupakan perwakilan Badan POM di daerah. Peran BBPOM di Manado yaitu tidak hanya pengawasan obat dan makanan di berbagai sarana produksi dan distribusi di Sulawesi Utara tetapi juga pencegahan melalui edukasi pemberdayaan masyarakat dan yang terakhir fungsi penindakan yang berfungsi memberantas penyalahgunaan obat dan makanan illegal. Ketiga fungsi tersebut tidak bisa berjalan maksimal tanpa didukung fungsi pengujian untuk memastikan mutu produk obat dan makanan yang beredar.
Dra. Maria Sarlota Patabang sebagai koordinator fungsional bidang infokom Balai Besar POM di Manado yang bertindak sebagai narasumber menyampaikan bahwa pengawasan obat dan makanan melibatkan tiga pilar. Pilar pertama oleh Pelaku Usaha baik Produsen maupun distributor hingga ritel terkecil dari sisi supply, merekalah bertanggung jawab atas keamanan dan mutu produknya yang dijual. Pilar kedua adalah Pemerintah tidak hanya sebagai pelaksana pengawasan namun juga sebagai regulator memberikan rambu-rambu yang harus dipatuhi dan fasilitator pertumbuhan ekonomi di sektor obat dan makanan agar pasar didominasi oleh produk obat dan makanan legal yang tentunya terjamin mutunya. Pilar ketiga yaitu dari sisi demand/kebutuhan adalah masyarakat sebagai konsumen. Oleh karena itu sebagai konsumen harus tahu bagaimana caranya untuk mengetahui suatu produk obat dan makanan legal yang terjamin keamanan dan mutunya. Sehingga dari sisi permintaan akan selalu tinggi kebutuhan obat dan makanan yang legal sehingga pasar obat dan makanan akan didominasi oleh produk yang legal. Hal ini tentunya akan meningkatakan jaminan perlindungan bagi masyarakat.
Sarlota menyampaikan tips agar kita mengenal produk obat dan makanan yang aman kita konsumsi yaitu dengan Cek KLIK. Cek Klik terdiri dari Cek Kemasan, pastikan kemasan dalam kondisi baik, tidak rusak (sobek, bocor, penyok, berkarat, cembung dll). Kedua, Cek Label, baca informasi pada label/kemasan terkait nilai gizi, cara penyimpanan atau penyajian agar tidak salah menggunakan produk. Ketiga. Cek izin edar, kini sudah tersedia aplikasi cek bpom yang dapat didownload dari playstore dan dapat diinstall pada handphone android sehingga masyarakat dapat memeriksa secara mandiri izin edar produk. Dan Keempat, Cek Kedaluarsa dengan memastikan produk tersebut tidak melewati tanggal kedaluarsa yang tercantum pada label saat sebelum dibeli atau dikonsumsi. Bila Masyarakat sudah melakukan cek “KLIK” namun masih memerlukan informasi untuk meyakinkan keamanan suatu produk dapat menghubungi kontak kami yaitu melalui nomor 081281969799 melalui telepon dan whatsapp.”
Pada kesempatan yang sama, Felly juga berdiskusi langsung dengan masyarakat terkait stunting serta perkembangan dunia digital yang semakin pesat sejak pandemi covid-19 dan berdampak pada pola peredaran obat dan makanan. Felly menyatakan bahwa masalah stunting ini merupakan masalah yang bila tidak segera ditangani akan menyebabkan beban bagi anak-anak kita generasi di masa depan. Stunting merupakan kondisi pertumbuhan tidak normal pada anak yang menyebabkan tinggi dan berat badan lebih rendah dari rata-rata anak seusianya. Kelainan tersebut dapat terjadi karena kurangnya asupan gizi terutama protein dalam usia 1000 hari pertama kehidupan (usia 0 hari dalam kandungan- usia 2 tahun), usia ibu terlalu muda, jarak kehamilan terlalu dekat serta buruknya akses masyarakat terhadap ketersediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan sehingga menjadi sumber penyebab terjadinya infeksi berulang pada anak. Dampak Stunting yang tidak diinginkan adalah terhambatnya pertumbuhan otak anak hingga tentu akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak tersebut di masa dating. Felly berpesan “Mari Sayangi anak-anak kita dengan memberikan asupan gizi terbaik yang kita sanggup, agar pertumbuhannya bagus terutama pertumbuhan kecerdasan otak anak kita sehingga kita mampu mengantarkan mereka ke masa depan yang gemilang”
“Pesatnya perkembangan dunia Digital perlu diimbangi kedewasaan dalam bersikap dan berfikir. Saat ini masyarakat telah dibanjiri oleh informasi yang begitu banyak sehingga masyarakat sukar membedakan mana yang benar dan salah. Hal ini tentunya menjadi tantangan pemerintah disaat desakan keterbukaan informasi, namun masyarakat sebagian besar belum mampu memilah informasi tersebut”, kata Felly. Adapun hal lain yang membuat Felly prihatin adalah banyaknya konten-konten viral di masyarakat yang membawa dampak meresahkan masyarakat. “Termasuk viral ditemukannya paku dalam kapsul yang ramai dibicarakan baru-baru ini. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang besar bagi pemerintah untuk mampu lebih kolaboratif, karena kalau dari segi konten yang berisi produk obat, jelas itu ranah bpom namun terkait penelusuran video viral tersebut tentu bukan kapasitas BPOM untuk bertindak” Kata Felly. “Dalam hal penelusuran jejak digital memerlukan bantuan lainnya seperti pihak Kepolisian dan Kominfo yang memliki sumber daya untuk memastikan apakah video tersebut nyata atau hasil rekayasa. Oleh karena itu, kita akan coba duduk bersama dengan berbagai pihak agar oknum-oknum yang sengaja membuat konten rekayasa yang bertujuan meresahkan masyarakat, supaya bisa ditindak secara tegas.”, tutup Felly.
Tinggalkan Balasan